NASIB PETANI JATENG KIAN TERPURUK KOK SURVEY GANJAR TINGGI
NEWSMOTIVA JATENG - Tampaknya ada yang tidak
beres permainan politik jelang Pilpres di negeri kita ini, jika ambisi kepala
daerahnya untuk ikut kontestasi terlalu berlebihan. Hingga banyak yang menjadi
korban terutama masyarakat petani, bahkan secara langsung maupun tidak langsung
dapat menggerus citra Partai Politik yang dinaunginya.
Namun celakanya dalam situasi masyarakatnya
yang cenderung dihadapkan pada kondisi yang sulit, namun hasil perhitungan dari
Lembaga Survey yang konon independen tetap menunjukkan respons positif dengan
angka yang lebih tinggi. Jawa Tengah misalnya, nilai tukar hasil - hasil pertanian
terus menerus merosot dan masyarakat petani rugi besar tetapi survey Ganjar
Pranowo tetap tinggi.
Penelusuran berbagai sektor termasuk pertanian
sejak beberapa bulan lalu hingga bulan ini, dari sumber - sumber kompeten yang
tidak bersedia disebut namanya hasilnya belum ada yang menggembirakan. Dari
konfirmasi Senin ( 15/11/2021 ) menyebut petani bawang merah di sejumlah
kabupaten harus merugi hingga ratusan juta rupiah karena harga terperosok pada
Rp.6.000,00/kg.
Sumber mengatakan “ Seharusnya harga dapat
terangkat, mengingat panen kali ini tidak serentak dengan banyak kabupaten yang
termasuk penghasil bawang merah salah satunya yang terbesar Kabupaten Brebes, tetapi
para tengkulaknya saat belum panen seperti sekarang mengambil di wilayah Jawa
Tengah beralih ke Kabupaten Majalengka Jawa Barat. “
Faktor lain yang menyebabkan kerugian petani bawang merah di Jawa Tengah berdasar keterangan sumber adalah pupuk non subsidi yang digunakan harganya mahal mencapai Rp. 400.000,00 sampai Rp. 600.000,00/sak. Sementara jika menggantungkan pupuk bersubsidi tidak memungkinkan petani berproduksi, karena disamping tidak tepat waktu pasokannya terbatas. ( 01/NM/Yehezkiel Suyoto )
Komentar
Posting Komentar