RENCANA AKSI MAHASISWA MENOLAK WACANA DARI RAKYAT TERJAWAB
NEWSMOTIVA NUSANTARA -
Mahasiswa memang
dituntut untuk dapat berpikir kritis, kreatif dan inovatif, karena seagai calon
intelektual harus mempu menunjukkan kompentensi serta integritasnya di tengah
masyarakat. Akan tetapi menjadi berbeda ketika pola pikir mahasiswa sangat
mudah terprovokasi oleh segelintir elite politik yang demi memuluskan ambisi
dan kepentingan kelompoknya sendiri melakukan upaya - upaya massif aksi demo yang
merusak nilai - nilai demokrasi itu sendiri, yang sesungguhnya tidak mewakili
kepentingan lebih besar dalam memenuhi harapan pulik.
Sejauh ini pemerintah sudah berupaya semaksimal
mungkin guna menyelesaikan persoalan pandemic corona virus yang nyaris memporak
- porandakan segala aspek kehidupan negara kita, sehingga mampu mengantisipasi lonjakan
kasus covid 19 ataupun omicron seperti yang kita rasakan saat ini. Di sisi lain
Indonesia termasuk negara yang tidak mengalami krisis ekonomi meskipun sekarang
pemerintah sedang berusaha keras memangkitkan pertumuhan ekonomi, seiring
dengan terjadinya konflik perang antara Rusia dan Ukraina yang berdampak pada kenaikan
harga minyak ditingkat dunia.
Kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap kepemimpinan
presiden Joko Widodo yang mencapai 75 % lebih tentu bukan tanpa alasan, namun
mendasarkan pandangan obyektif atas kinerja yang dilakukan mementuk respon
positif dan persepsi pulik yang relevan sekaligus doniman. Dengan demikian
muncul ekspresi dari elemen masyarakat antara lain APDESI yang secara aklamasi
menghendapi jabatan presiden 3 periode, perpanjangan masa jabatan atau
penundaan pemilu, tetapi presiden Joko Widodo yang sangat taat konstitusi tidak
tertarik bahkan tegas menolak wacana tersebut.
Aksi demo mahasiswa yang sebelumnya bertujuan
untuk menolak wacana dari rakyat terkait 3 periode masa jabatan presiden,
penundaan pemilu atau perpanjangan masa jaatan presiden, sudah terjawab
langsung oleh presiden Joko Widodo sendiri dan Ketua Dewan Pertimbangan
Presiden Wiranto. Anehnya issue rencana demo mahasiswa pada 11 maret yang sudah
tersebar di beragai media berganti judul untuk menolak kenaikan harga minyak goreng
dan pertalite yang sesungguhnya sudah mendapat solusinya, ini menunjukkan
rendahnya konsistensi sikap mahasiswa. ( 01/NM/Yehezkiel Suyoto )
Komentar
Posting Komentar