PRESIDEN JOKOWI TERLAMPAU AGRESIF DALAM PILPRES 2024
Persoalan semacam ini jika tidak sedini mungkin disikapi secara bijak maka akan berdampak secara langsung terhadap perbaikan demokrasi itu sendiri, dimana sistem yang seharusnya mampu berjalan secara independen dan profesional menjadi tidak berfungsi. Dengan demikian secara otomatis mempengaruhi product yang dihasilkan baik secara kualitas maupun kuwantitas, dan memungkinkan akan timbul gejolak cukup kompleks sebagai bentuk ketidak puasan masyarakat.
" Perilaku sobyektif dan agresif presiden joko Widodo ( Jokowi ) dalam Pemilu 2024 nanti, hendaknya dapat dihindari agar tidak mmunulkan presepsi publik tentang adanya unsur kepentingan indibvidual atau kelompok yang harus diperjuangkan. " hal tersebut disampaikan oleh salah seorang wartawan kawakan sekaligus relawan jokowi selama 2 periode di Pilpres yang tidak bersedia disebut namanya menanggapi carut - marutnya situasi politik jelang proses deokratisasi mendatang.
Ditabahkannya " Jika merujuk pada hal pokok menyangkut demokrasi, maka jalanya pemilu adalah merupakan salah satu proses menuju demokratisasi. Untuk itu dasar - dasar konstitusional sudah dipersiapkan sedemikian rupa yang wajib dipatuhi oleh penyelenggara negara dan penyelenggara pemilu itu sendiri, melalui pembentukan lembaga, menyusunan tahapan dan sebagainya, itu yang mestinya di optimalkan tanpa harus cawe - cawe dari kepala negara."
Menanggapi pertanyaan lebih lanjut dikatakan " Kekawatiran banyak pihak terkait adanya motif - motif tertentu yang menyebut adanya upaya penjegalan, penundaan pemilu atau lain sebagainya memang cukup beralasn. Ketika presiden selaku kepala negara sekaligus pemerintahan praktis turut campur menunjukkan keberpihakannya pada salah satu kandidat capres maupun cawapres, kemudian pertanyaannya rokok dan kopi ku melu sopo ? " pungkasnya humor. ( 02/NM/Sri K, SE )
Komentar
Posting Komentar