RAKYAT KECIL MENANGIS DI ERA KEPEMIMPINAN PRESIDEN JOKOWI
Namun berkat kepiawaian Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memasangkan Jokowi - Ma'rif Amin ( Ketua MUI ) saat itu, maka para relawan dan masyarakat kecil terdorong untuk tetap memilih dengan harapan akan terjadi perubahan. Akan tetapi fakta dan realitas yang terjadi " Setali Tiga Uang " presdiden Joko Widodo membangun proyek - proyek besar dengan memanfaatkan hutang luar negeri yang jumlahnya fantastis sementara pertumbuhan ekonomi nasional kurang dari 6 %.
Dampak negatif yang ditimbulkan sangatlah komplek angka pengangguran dan kemiskinan ekstrim meningkat sangat tajam, meskipun masing - masing provinsi berbeda dan untuk Jawa Tengah selama 2 periode dengan gubernur Ganjar Pranowo termasuk daerah yang kemiskinan ekstrimnya tinggi. Terlebih korupsi di Indonesia semakin besar nilainya dan meraja rela, sebagaimana disampaikan oleh Menkopolhukam sekaligus PLT Menkominfo Mahfud MD.
Tangisan rakyat kecil di era kepemimpinnan presiden Joko Widodo dan Ganjar Pranowo untuk Jawa Tengah, diakui sendiri oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sehingga dalam Rapat Kerja Nasional beberapa waktu lalu menyerukan adanya target utama adalah mengentaskan kemiskinan. Namun sayangnya apa yang dikemukakan tersebut memunculkan respon sebaliknya dari tokoh politik dan masyarakat pengguna media sosial dengan cibiran pesimisme.
Hal yang sudah secara terang benderang diketahui publik hingga masyarakat lapis paling bawah, baik melalui pemberitaan televisi maupun informasi digital berpengaruh sangat cepat dalam menentukan pilihannya di Pemilu 2024 nanti. Kendati belum terdeteksi secara nyata karena masih sangat lama, masyarakat kecil memilih untuk tidak buru - buru menentukan sikap karena berbagai alasan, yang paling dekat adalah kekawatiran mereka tidak menerima bantuan dari pemerintah lagi.
" Sangat miris kondisi sekarang, bukan cuma kemiskinan namun pembangunan infrastruktur pedesaan sangat terhambat karena selama 3 tahun Pandemi Covid 19 pemerintah menyalahi aturan Dana Desa dari APBN yang sangat dibutuhkan desa dipakai untuk BLT. Meskipun sempat di soal oleh (alm) Sudir Santoso mantan Ketua Parade Nusantara namun tidak berguming, jadi tidak salah jika masyarakat Indonesia pada umumnya tidak percaya lagi. " Kata mantan Kades dan relawan Jokowi (01/NM/Ye.S)
Komentar
Posting Komentar